Goresan Puisi Untuk PMII
Harlah Puisi PMII- Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan organisasi mahasiswa yang telah
berkontribusi untuk Indonesia. Kini, tepat pada hari Selasa, 17 April 2020,
PMII resmi genap berusia 60 tahun. Usia
yang cukup usang tentu memiliki pengalaman, pengetahuan, dan penguasaan dari
berbagai bidang dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia.
PMII tersebar
di seluruh Indonesia dan memiliki anggota yang cukup banyak. Jadi, tidak heran
PMII merupakan salah satu organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia. Kehadiran
PMII sangat mempengaruhi kemajuan dan menjaga keutuhan Indonesia. Maka, untuk itu
tidak perlu diragukan dan ditanyakan lagi seberapa kontribusi PMII untuk
Indonesia, tentu sangat besar sekali.
Penulis
sebagai anggota yang berkecimpung dalam organisasi ini memiliki puisi yang dikumpulkan
dari berbagai saran judul sahabat, teman, kawan, dan kerabat organisasi
manapun. Pengumpulan ini mulai dari 3 hari sebelum tulisan ini dipublikasikan
dan bertujuan untuk memperingati hari lahir PMII ke-60 tahun saat ini. Simak inilah bunyi puisinya :
Jika mahasiswa dituntut perubahan
Aku siap mewujudkan
Jika mahasiswa disuruh untuk berkarya
Aku siap melakukannya
Iya, memang wajar karena itulah aku
Agent of change ada di pundakku
Aku berjanji pada diriku
Dan Tuhan Penciptaku
Bahwa aku siap dengan tekadku yang kuat
Dan janjiku yang mengikat
Waktu, tenaga, dan pikiran kuberikan untukmu
Karena kau sangat berjasa bagiku
Wahai Pergerakanku...
Semua orang bilang, aku bisa datang dan pergi
Tapi aku tidak harus datang karena aku tidak akan pergi
Cinta dan jiwaku akan menjagamu selamanya dan abadi
Pergerakanku...
Aku merasa hina dan dosa
Saat gagal yang tak kunjung bangkit
Menyerah, tenggalam dalam nestapa, dan hilang begitu saja
Tanpa ada perubahan yang kuwujudkan dan karya yang kubuat.
Pergerakanku, kini kau sudah berumur 60
Sudah banyak pertempuran yang kau hadapi
Teladan yang kau beri, Meluluhkan sang tirani
Sejarah tlah melihat dan menjadi saksi
Selamat Harlah PMII ke 60 tahun
Salam Pergerakan
Penulis
juga ingin menyisipkan lirik lagu 17 April yang berbunyi sebagai berikut.
Akulah embun tetesan tradisi
Melawan matahari pencipta pelangi
Akulah hujan titisan sang wali
Melumat kata menumbuk duri
Engkau adalah mata air suci
Bertahan iring arus globalisasi
Engkau adalah bintang
Pemimpin negeri
Bekerja tabuh genderang demokrasi
[Reff]
Wahai sejarah, saksikan kami tegak berdiri
Damaikan samudera meluluhkan tirani
Khidmatku untuk rakyat dan ilahi
Demi pertarungan yang kita hadapi
Dan pertempuran yang belum kita jalani
08987120195
- Terima kasih.